Sabtu, 10 Desember 2016

Polarisabilitas


Kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau untuk menginduksi (mengimbas) suatu dipol disebut polarisabilitas (keterpolaran). 
Polarisabilitas ini berkaitan dengan massa molekul relatif (Mr) dan bentuk molekul. Pada umumnya, makin banyak jumlah elektron, makin mudah mengalami polarisasi. Karena jumlah elektron berkaitan dengan Mr, maka semakin besar Mr, semakin kuat gaya London. Gaya dispersi London ini termasuk gaya yang relatif lemah, karena interaksi yang terjadi adalah antar molekul nonpolar. Contoh molekul yang mengalami gaya london diantaranya: gas hidrogen, gas nitrogen, metana dan gas-gas mulia.

Gaya London

Gaya London merupakan gaya tarik menarik antara molekul-molekul non polar. Gaya London juga merupakan bagian dari gaya antar molekul yang terjadi antara molekul polar dengan molekul non polar, serta antara molekul polar dengan polar.
Terjadinya Gaya London antara molekul-molekul mono atomik terjadi karena elektron selalu dalam keadaan bergerak maka pada suatu saat yang singkat dapat terjadi polarisasi rapatan elektron. Bentuk awan elektron dianggap mengalami devisiasi dari simentri bola. Molekul dikatakan memiliki dipol sesaat (Instataneous dipol) atau dipol sekejap.
Apabila dua molekul  mono atomik non polar dengan elektron-elektron dalam kedudukan simetris saling mendekati, maka terjadi gaya tarik inti molekul sebelah kanan terhadap elektron-elektron terhadap molekul sebelah kiri sehingga kedudukan elektron pada molekul sebelah kiri tidak lagi simetris dan padanya terjadi dipol sesaat. Pada saat kondisi tersebut awan elektron molekul kiri tidak lagi memiliki simentri bola.
Gambar terjadinya gaya london

Faktor Gaya London
Jumlah elektron dalam suatu molekul berbanding lurus dengan massa molekulnya oleh karena itu kebolehpolaran suatu molekul semakin tinggi dengan bertambahnya massa molekulnya. Kenaikan kebolehpolaran molekul menyebabkan semakin mudahnya molekul tersebut membentuk dipol sesaat dan dipol induksian sehingga Gaya London yang yang terjadi kuat.
Dipol Induksian
Momen dipol sesaat akan hilang tetapi lalu timbul kembali secara terus menerus dan bergantian. Apabila di dekatnya ada molekul non polar maka molekul dengan dipol sesaat ini akan menginduksi molekul tersebut sehingga terjadi dipol induksian (induced dipol). Setelah dua molekul tersebut membentuk dipol sesaat dan dipol induksian, maka keduanya terjadi gaya tarik elektro magnetik yang disebut Gaya London.
Titik Lebur (TL) dan Titik Leleh (TL) Beberapa Zat

Daftar Pustaka

12 komentar:

  1. Terima kasih materinya ,sangat membantu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah berkunjung, jangan lupa lihat materi tentang kimia organik fisik yang lainnya ya.

      Hapus
  2. Terima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  3. Terima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. senang dapat membantu, jangan lupa berkunjung ke thread yang lainnya ya, terima kasih telah berkunjung.

      Hapus
  4. Terima kasih atas penjelasannya sangat bermanfaat dan lengkap

    BalasHapus
    Balasan
    1. senang dapat membantu, jangan lupa berkunjung ke thread yang lainnya ya, terima kasih telah berkunjung.

      Hapus
  5. Materi yang bermanfaat, terimakasih banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senang materi yang dipaparkan dapat bermanfaat. jangan lupa kunjungi thread lainnya di blog ini yaa, terima kasih telah berkunjung.

      Hapus
  6. Terima kasih atas materinya sangat bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih telah berkunjung, senang materinya dapat bermanfaat, jangan lupa kunjungi thread lainnya ya, bila ada kendala dapat ditanyakan.

      Hapus
  7. bagaimana proses polarizablitas dengan gaya london bisa terjadi ?

    BalasHapus